Terbukti! Inilah Cara Mudah Melatih Intuisi Bisnis Anda
Pertumbuhan BISNIS harus dilakukan dengan cara yang TEPAT. Jika tidak tepat, maka hasilnya nihil.
Sebagai pengusaha, salah satu hal terpenting adalah Pemahaman terhadap PROSES BISNIS. Setiap bisnis membuat POLA.
Seperti membedakan hewan yang satu dengan yang lain. Seekor gajah misalnya, dia punya ciri Khas, sehingga terjadi “kesepakatan”, bahwa gaja adalah binatang besar, berkaki empat, berbelalai, dan ciri-ciri lainnya.
Gajah berbeda dengan kuda. Kuda memiliki ciri yang lain, sehingga dengan pengetahuan, seseorang bisa mengatakan bahwa itu adalah kuda. Bahkan kita bisa membedakan antara kuda dengan zebra. Jadi.. Jangan kawinkan kuda dengan gajah.. Apalagi gajah dengan zebra.. Cukup Jomblo aja yang kita kawinkan.. #PiiissYaaMblo
Begitu pula dengan bisnis kita, punya karakter sendiri-sendiri. Dengan memahami ini karakter bisnis kita, maka kita akan paham, posisi bisnis kita sedang dalam kondisi seperti apa. Apakah sedang bertumbuh, atau stagnan, atau justru turun.
Indikator yang bisa Anda lihat di dalam bisnis bukan cuma OMSET, tapi ada indikator yang lainnya. Contohnya:
– Biasanya sepi, tapi koq sudah sebulan atau dua bulan terakhir semakin rame pengunjung. Atau sebaliknya.. (Semoga tidak)
– Karyawan semakin hari semakin padat kegiatannya. Kerja yaah.. Bukan main gadget..
– Akun sosial media kita makin rame, dan makin banyak yang nge-like atau comment..
– Stock semakin sering habisnya. Semoga karena laris.. Karena bisa juga karena “BOCOR”. Hehehe..
– Dan lain-lain
– Biasanya sepi, tapi koq sudah sebulan atau dua bulan terakhir semakin rame pengunjung. Atau sebaliknya.. (Semoga tidak)
– Karyawan semakin hari semakin padat kegiatannya. Kerja yaah.. Bukan main gadget..
– Akun sosial media kita makin rame, dan makin banyak yang nge-like atau comment..
– Stock semakin sering habisnya. Semoga karena laris.. Karena bisa juga karena “BOCOR”. Hehehe..
– Dan lain-lain
SYARAT UTAMA yang harus dilakukan, untuk melatih INTUISI BISNIS
SYARAT UTAMA yang harus dilakukan, untuk melatih INTUISI BISNIS kita adalah: MAU melihat dan mengakui secara JUJUR, OBYEKTIF, dan DETAIL apapun kondisi bisnis kita. Jika kita tidak jujur, obyektif, dan detail, tingkat keberhasilan dalam melatih intuisi bisnis adalah NOL.
Bagaimana agar bisa jujur dan obyektif?
1. Jangan mudah PUAS dengan hasil. Karena kenaikan omset belum tentu naiknya market share kita atau PROFIT. Bisa jadi karena lagi “peak season”.
2. Membuat PEMBANDING atau melakukan BENCHMARK terhadap bisnis orang lain (pesaing), tapi jangan cuma 1, minimal 5 bisnis yang sama. Ingat.. Bisnis yang sama, artinya juga yang satu segmen.
1. Jangan mudah PUAS dengan hasil. Karena kenaikan omset belum tentu naiknya market share kita atau PROFIT. Bisa jadi karena lagi “peak season”.
2. Membuat PEMBANDING atau melakukan BENCHMARK terhadap bisnis orang lain (pesaing), tapi jangan cuma 1, minimal 5 bisnis yang sama. Ingat.. Bisnis yang sama, artinya juga yang satu segmen.
Gimana donk klo gak satu segmen? Gak boleh?
Boleh.. Tapi hanya untuk mendapatkan gambaran perkembangan bisnis secara global. DAAANNN… Yang gak kalah penting adalah LAMA (umur) bisnisnya. Artinya, lihatlah bisnis dari kompetitor-kompetitor yang sudah cukup stabil bisnisnya, dan daya survival-nya tinggi.
Walaupun Anda sebagai pengusaha yang sudah di “Level Jalan-Jalan, bisnis Jalan sendiri”, tetap lakukan CEK SECARA BERKALA. Jika tidak, makan intuisi atau FEELING terhadap bisnis tersebut akan bisa hilang, atau tidak update lagi. Sehingga bisa mengakibatkan kesalahan dalam mengambil keputusan. Karena perkembangan dunia bisnis saat ini sangat cepat. Presiden Amerika juga sudah ganti, bukan Obama lagi.. Belum lihat kan klo sekarang ada gajah warna kuning dan hijau?? #AkuJugaBelumLihat
Indikator-indikator bisnis kita tidak berdiri sendiri-sendiri. Tapi merupakan gabungan atau kombinasi.
Contoh..
Stock berputar lebih cepat, tapi jumlah pengunjung/pelanggan sama, pengeluaran lebih besar. Indikasi apa ini?
– Bisa jadi, kebocoran
– Bisa jadi, lagi masa promosi
– Bisa jadi, ada REVENUE STREAM yang lain/baru, yang dilakukan oleh manajemen Anda. Tinggal diukur, peningkatan pengeluaran tersebut seperti apa?
– Bisa jadi, barang dari supplier kualitasnya menurun/jelek, sehingga banyak reject-nya.
Jangan buru-buru berpikiran negatif yaa..
– Bisa jadi, kebocoran
– Bisa jadi, lagi masa promosi
– Bisa jadi, ada REVENUE STREAM yang lain/baru, yang dilakukan oleh manajemen Anda. Tinggal diukur, peningkatan pengeluaran tersebut seperti apa?
– Bisa jadi, barang dari supplier kualitasnya menurun/jelek, sehingga banyak reject-nya.
Jangan buru-buru berpikiran negatif yaa..
Sebaliknya.. Omset meningkat, perputaran/aktivitas gudang meningkat, profit meningkat, tapi meja banyak yang kosong.
Jangan seneng dulu.. Beberapa kemungkinannya adalah:
1. Banyak yang Take Away. Bagus donk? Belum tentu.. Karena pengunjung yang makan di situ, melihatnya: “koq makin sepi yaa? Udah gak kekinian niih..”
2. Ceeekkk.. Apakah kapasitas produksi meningkat.. Jika produksi tidak meningkat, jangan-jangan yang laris produk orang lain yang nitip ke kita.
1. Banyak yang Take Away. Bagus donk? Belum tentu.. Karena pengunjung yang makan di situ, melihatnya: “koq makin sepi yaa? Udah gak kekinian niih..”
2. Ceeekkk.. Apakah kapasitas produksi meningkat.. Jika produksi tidak meningkat, jangan-jangan yang laris produk orang lain yang nitip ke kita.
Intinya, Temen-temen… Jangan cepat puas. Dan dalam membuat TARGET haruslah detail. Apalagi klo kita punya produk dengan varian yang banyak. Mana yang laris, mana yang gak laris, dan mana yang stabil.
Untuk lebih mudahnya: biasakan pakai GRAFIK, bukan cuma angka-angka. Karena dengan grafik, akan mudah dalam melihat sebuah TREND.
Segitu dulu yaah.. Semoga bermanfaat..
“Mas, koq gambarnya gajah?” | Soalnya gak nemu gambar jomblo yang gak sensi.. #Aaadziiigg #Pletaaaakk
#tda #intuisisi #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber : kampungwirausaha.com
No comments:
Post a Comment