JIKA ANDA SEORANG WANITA, bayangkan Anda menjadi Istri pertama, dan tak lama kemudian ada Istri kedua, Istri ketiga dan seterusnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tulisan ini tidak akan membahas mengenai kehidupan rumah tangga...bukaaan..bukaan sama sekali. Jadi abaikan saja paragraf pembuka diatas. Kita lanjut ke topik yang sebenarnya.... 😁
***
Adalah sebuah impian seorang pemilik bisnis, apabila produk atau layanannya, menjadi yang pertama hadir memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi para pelanggan.
Artinya! pada kondisi tersebut, produk atau layanan Anda menjadi satu-satunya solusi bagi pelanggan Anda. Dengan begitu, produk atau layanan Anda akan laku, dan dicari banyak orang.
Tapi apakah benar seperti itu yang akan terjadi?
Faktanya ada banyak produk di pasar, tapi ternyata tidak serta merta menjadi "Raja" di pasar, tidak menjadi market leader.
Sebut saja motor Vespa Corsa (PK 125), diperkenalkan pada 1984 di negara asalnya, Italia. Di Indonesia, motor ini diperkenalkan pada 1991 melalui Agen Tunggal Pemegang Merek (ATMP) PT Motor Vespa Indonesia, yang mendapat lisensi penuh dari Piaggio Italia.
Motor ini sempat populer dikalangan pengguna wanita, namun akhirnya dihentikan produksinya pada 2006 karena kalah bersaing dengan merek lain. Seperti Yamaha Nouvo yang jor-joran melakukan kegiatan periklanan untuk meningkatkan awareness atas produknya.
Walaupun akhirnya kini, motor jenis matik dari Vespa ini mulai 'hidup' lagi dan banyak beredar dipasaran, dengan nama yang berbeda, dan melakukan reposisi, membidik segment pasar yang berbeda dibanding kan kompetitornya, yang sudah terlanjur populer.
Ada juga pasta gigi merek "Odol", salah satu merek pasta gigi asal Jerman yang dibawa oleh para tentara Hindia Belanda. Walaupun Odol merupakan produk pasta gigi pertama yang masuk pertama di Indonesia, namun nyatanya merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia. Walaupun akhirnya nama Odol telah menjadi nama generik untuk pasta gigi.
Dan masih banyak contoh lainnya, yang menunjukkan bahwa produk atau layanan yang muncul pertama kali, akan serta merta menjadi "Raja" di pasaran.
***
Setidaknya ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, agar produk Anda - yang menjadi pertama di pasar itu - bisa tetap survive.
1. Pastikan, bahwa produk atau layanan Anda itu benar-benar dibutuhkan oleh target market yang Anda bidik. Lakukan riset dan validasi sebelum anda me-launch sebuah produk ke pasar.
2. Pastikan, bahwa harga yang Anda tawarkan atas produk atau layanan Anda tersebut, sesuai dengan daya beli target market yang Anda bidik.
Harganya berada dalam harga 'psikologis' yang diterima pasar, jadi tidak terlalu mahal, juga tidak terlalu murah. Harganya sepadan dengan solusi dan value yang Anda tawarkan.
3. Sebisa mungkin, produk atau layanan yang anda tawarkan ke pasar itu memiliki "high barrier" sehingga tidak mudah ditiru oleh kompetitor. Anda bisa memprotekai dari sisi, hak patent-nya, teknologinya, bumbu atau resep rahasianya dan lain sebagainya.
4. Dan ketika Anda launching produk, melakukan kegiatan marketing komunikasi. Pastikan Anda bisa menjangkau sebanyak mungkin calon pelanggan Anda. Agar calon pelanggan Anda menjadi aware dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Ini adalah salah satu masa yang krusial, karena jika nantinya ada kompetitor yang mulai mencontek apa yang Anda buat, dan ternyata kompetitor Anda lebih berisiiik, lebih rame, lebih heboh, lebih luas jangkauannya dalam memperkenalkan produknya, sehingga lebih banyak orang yang tahu, dibandingkan produk Anda. Maka disaat itulah Anda harus berhati-hati, bisa-bisa produk atau layanan Anda tersebut menjadi tenggelam dibandingkan hingar bingar kompetitor Anda.
Seperti kisah yang saya sampaikan di awal, dimana motor matik Vespa Corsa, menjadi tenggelam kepopulerannya, oleh motor matik Yamaha Nouvo yang jor-joran melakukan kegiatan periklanan dibanyak media, ditambah lagi harga Vespa Corsa mungkin kurang kompetitif dibanding kompetitornya.
5. Terus perkuat brand dari produk dan layanan Anda. Berikan value yang le
bih dari apa yang konsumen Anda bayangkan, atau setidaknya sepadan dengan apa yang Anda janjikan. Sehingga pelanggan Anda semakin loyal kepada brand Anda, susah pindah kelain hati.
Karena lebih baik "Over Delivery Under Promises" dari pada "Over Promises Under Delivery"
***
Emang siy masih banyak hal yang perlu diperkuat, tapi setidaknya bisa dimulai dari 5 hal diatas.
Emang siy masih banyak hal yang perlu diperkuat, tapi setidaknya bisa dimulai dari 5 hal diatas.
Udah gitu ajah, semoga bermanfaat :)
Nyang mau share, silakan, terima kasih ;)
#Tda # #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber: ukmkotamedan.com
No comments:
Post a Comment