KOMUNITAS TANGAN DI ATAS MEDAN

Search This Blog

Powered by Blogger.

Sponsorship

http://www.narsisdigitalprinting.com/
http://www.narsiseducation.com/

Karakter Pengusaha yang Bisa Ditiru untuk Menghadapi Pasar Bebas MEA

Karakter Pengusaha yang Bisa Ditiru untuk Menghadapi Pasar Bebas MEA

Ketika para perwakilan dari negara-negara ASEAN memutuskan untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai pasar bebas  (MEA), maka sejak saat itu hingga sekarang negara-negara peserta MEA mencoba melakukan berbagai perbaikan dalam segala sektor untuk menunjang pertumbuhan ekonomi negara masing-masing.
Terobosan makin banyak dibuat, mulai dari membuat kebijakan-kebijakan sampai pemberian insentif kepada pelaku usaha agar bisa meningkatkan kualitas barang dan jasa yang ujungnya mampu bersaing dengan produk negara lain.
Di Indonesia, perkembangan pasar domestik seharusnya menjadi perhatian yang utama sebagai tolok ukur seberapa siap para pengusaha dan tenaga kerja Indonesia bersaing dengan negara lain. Jika sektor utama seperti pertanian dan manufaktur dapat dikelola dengan baik dan mampu memberikan output yang berkualitas, maka hal itu akan menjadi nilai tambah tersendiri dalam menghadapi MEA.
Datangnya MEA tidak hanya menjadi peluang bagi pebisnis besar yang sudah mapan. Pengusaha pemula yang bergerak di bidang UMKM juga memiliki prospek yang cerah jika mampu bersaing merebut konsumen dari berbagai negara. Selain itu, semakin banyak pelaku usaha baik yang kecil maupun pebisnis besar yang terjun di MEA, maka semakin bagus dampaknya terhadap penerimaan negara.
Bagi pengusaha muda, Anda jangan minder dengan pelaku bisnis lain yang sudah besar. Anda bisa belajar dan mengambil beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kisah sukses para miliarder dunia dan dijadikan sebagai pemacu untuk bisa meningkatkan level persaingan dengan produk-produk dari perusahaan yang telah mapan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Menjadi pemenang di masa MEA tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Para pelaku usaha juga perlu meningkatkan diri agar bisa tampil dengan meyakinkan untuk menjadi penguasa produk dan jasa di kawasan Asia Tenggara.
Jika pengusaha yang sudah memiliki produk yang berkualitas, maka mereka hanya perlu meningkatkan pemasaran dan pelayanan kepada konsumen agar menarik lebih banyak pembeli di masa MEA. Sedangkan bagi pengusaha muda yang baru memulai usahanya, maka ada beberapa karakter yang bisa ditiru agar bisa sukses di masa MEA. Beberapa karakter tersebut adalah:

1. Tekun, Sabar dan Tidak Mudah Menyerah

Para pelaku usaha di Jerman pasti mengenal sosok Karl Albrecht. Ya, orang terkaya di Jerman ini memiliki kekayaan yang mencapai 23 milliar dolar atau setara dengan 300 triliun rupiah. Meskipun lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang sederhana, Karl Albrecht tidak menganggap kemiskinan adalah hambatan untuk menjadi sukses. Dia belajar dari ayahnya yang seorang penambang dan ibunya yang seorang tukang roti, bahwa kesuksesan bisa didapatkan dengan ketekunan yang pada akhirnya membawanya menjadi orang kaya.
Cerita hampir sama juga terjadi pada Ingvar Kamprad. Jika anda mengenal berbagai perabotan rumah tangga yang unik dan modern, IKEA, maka anda juga perlu mengenal Ingvar Kamprad. Ya, pendiri IKEA ini awalnya menjual ikan, pena dan pensil sambil berkeliling ke beberapa desa kecil di Swedia dengan sepeda. Ketekunannya-lah yang membawanya menjadikan IKEA pemain besar untuk urusan perabotan rumah tangga.

2. Kreatifitas Pemicu Produktivitas Produk dan Jasa

kreatif
Kretif via huffpost.com

Tidak akan ada inovasi tanpa kreativitas. Hal ini terjadi pada penguasa mesin pencari terbesar di dunia, Google. Sergey Brin dan Larry Page dengan briliannya menciptakan mesin pencari Google yang membuat mereka menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kemudian ada juga Steve Jobs, yang sukse menguasai pasar smartphone dan laptop dengan produk-produknya yang inovatif berlabel Apple. Dia dengan kreatif menciptakan produk yang mampu menarik hati banyak konsumen yang mau membeli produk mereka.

3. Berani Ambil Risiko, Namun Tetap Terkontrol

berani mengambil risiko
Berani Mengambil Risiko via hellinthehallway.net

Mengambil resiko tidak sama dengan berjudi. Karena dalam dunia bisnis, sebelum mengambil langkah, pengusaha sudah memperhitungkan berbagai risiko yang akan mereka hadapi untuk kemudian secara berani diambillah tantangan tersebut untuk mereka coba taklukkan.
Bill Gates misalnya yang sebelum menjadi orang terkaya di dunia, harus drop out terlebih dahulu saat kuliah di Harvard University sebelum berjaya dan menguasai dunia dengan perusahaan komputernya. Begitu pula dengan George Soros yang berani mengambil resiko tinggi demi mewujudkan ide yang ada di kepalanya berhasil. Pernah dalam usahanya, Soros bertaruh 10 miliar dolar dan menghasilkan keuntungan yang sempat membuat perekonomian Inggris goyah.

4. Multi Talenta

multi talen
Multi Talenta via amazonaws.com

Kirk Kerkorian, seorang pengusaha kelas kakap, pemilik Las Vegas Strip dan MGM Studios memanfaatkan talentanya untuk mendapatkan modal bisnisnya dengan menjual bahan bakar pesawat.
Jeffrey Bezos, pemilik toko retail online terbesar di dunia ini awalnya adalah ilmuwan komputer di Wall Street. Namun kemampuannya di bidang komputer, membawanya menjadi pemilik Amazon yang menjadikannya orang super kaya.

Percaya Diri Menghadapi MEA

Karakter-karakter tersebut terbukti mampu menghasilkan pengusaha yang ulet dan tekun agar tetap selalu konsisten dalam menjalankan bisnisnya hingga mampu memberikan keuntungan yang signifikan. Selalu optimis dalam menjalani bidang bisnis yang menurut Anda memiliki peluang besar untuk sukses, dan jangan mudah menyerah.
#tda #ukmmedan #karakterpengusaha #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber : cermati.com

No comments:

Post a Comment

SEKRETARIAT

Jl. Kapten Muslim No. 75A Medan - Sumatera Utara - Indonesia (Resto Kampung Deli) Contact: Phone: 0822 8308 3694 PIN BBM: 5F668994 Email: medantda@gmail.com

TDA PEDULI

Salurkan Infaq anda ke:
Bank Syariah Mandiri
A.n:
Komunitas TDA Medan
No. rek 7088026467