TDA Gelar Workshop Meningkat Omzet
TDA Medan,
Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan 3.0 kembali berbagi dengan masyarakat Sumatera Utara. Kali ini menggandeng Bank Indonesia (BI) menggelar workshop bertema 'membangkitkan semangat
berwirausaha dan meningkatkan omzet usaha 2017'.
Ratusan peserta dari berbagai komunitas begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ketua Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan, Alween Ong, Kamis (29/12) menyebutkan workshop ini sebagai upaya berkolaborasi
dalam membangun negeri.
Karena satu komunitas tidak akan mampu membangun negeri sendirian."TDA, tidak bisa bangun Indonesia sendiri. FKP juga tidak bisa bangun Indonesia sendiri, komunitas sepeda ontel tidak bisa bangun Indonesia sendiri. Komunitas kemahasiswaan juga tidak bisa bangun Indonesia
secara sendiri. Tapi kita bisa bangun Indonesia bersama dengan
berkolaborasi,"ujar Alween.
TDA Medan sendiri memiliki beragam kegiatan seperti go to campus, class mentoring bisnis yang tujuannya untuk menebar semangat berwirausaha untuk membangun negeri.
Alween menyebutkan tujuan TDA sebenarnya bukan untuk melakukan
mengotak-ngotakkan komunitas manapun. Sebab TDA tidak berbeda dengan komunitas yang lain, sebagai wadah pembelajaran.
"Apapun komunitas kita, selama kita ingin belajar, bisa. Tidak melihat
apapun komunitasnya, agamanya, karena yang dibutuhkan Indonesia bukan perbedaaan, bukan tdak kotak-kotak. Yang dibutuhkan Indonesia itu kita semua punya jiwa kebersamaan keinginan untuk bersatu membangun perekenomian,"ujarnya.
Dengan berkolaborasi, sebutnya ibarat sekumpulan lidi yang sulit
dipatahkan. "Intinya, kita semua sama-sama belajar membangun untuk kemajuan Indonesia,"ujarnya.
Dadal Angkoro mewakili Direktur Eksekutif Perwakilan Bank Indonesia
Sumatera Utara, menyebutkan ketertarikan BI dengan UMKM karena 70% sektor real adalah UMKM.
BI sendiri memiliki klinik UMKM. Meski begitu, mereka mengaku tidak
bisa membangun UMKM sendirian. Sehingga perlu berkolaborasi intansi
dan komunitas lain. Sebagai salah satu wujudnya dengan memfasilitasi
seperti TDA.
Disisi lain, Ketua panitia, Rachmi mengatakan, kegiatan workshop ini
diikuti berbagai komunitas, seperti One In Tweenty Movemen (OIM),
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, Komunitas Intenet Marketing, Wirausaha Bank Indonesia, Universal Islamic Economic, Blogger Medan,
Youth Awarness Community, Hijaber Comunity Medan.
"Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respon yang sangat antusias. Karena ini, kita hanya persiapkan tiga hari. Seban awalnya kita menargetkan hanya 120 orang, tapi ternyata diikuti lebih dari 200 an
peserta,"ujarnya.
#tda #tdaevent2016 #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
oleh : ledi munthe
TDA Medan,
Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan 3.0 kembali berbagi dengan masyarakat Sumatera Utara. Kali ini menggandeng Bank Indonesia (BI) menggelar workshop bertema 'membangkitkan semangat
berwirausaha dan meningkatkan omzet usaha 2017'.
Ratusan peserta dari berbagai komunitas begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ketua Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan, Alween Ong, Kamis (29/12) menyebutkan workshop ini sebagai upaya berkolaborasi
dalam membangun negeri.
Karena satu komunitas tidak akan mampu membangun negeri sendirian."TDA, tidak bisa bangun Indonesia sendiri. FKP juga tidak bisa bangun Indonesia sendiri, komunitas sepeda ontel tidak bisa bangun Indonesia sendiri. Komunitas kemahasiswaan juga tidak bisa bangun Indonesia
secara sendiri. Tapi kita bisa bangun Indonesia bersama dengan
berkolaborasi,"ujar Alween.
TDA Medan sendiri memiliki beragam kegiatan seperti go to campus, class mentoring bisnis yang tujuannya untuk menebar semangat berwirausaha untuk membangun negeri.
Alween menyebutkan tujuan TDA sebenarnya bukan untuk melakukan
mengotak-ngotakkan komunitas manapun. Sebab TDA tidak berbeda dengan komunitas yang lain, sebagai wadah pembelajaran.
"Apapun komunitas kita, selama kita ingin belajar, bisa. Tidak melihat
apapun komunitasnya, agamanya, karena yang dibutuhkan Indonesia bukan perbedaaan, bukan tdak kotak-kotak. Yang dibutuhkan Indonesia itu kita semua punya jiwa kebersamaan keinginan untuk bersatu membangun perekenomian,"ujarnya.
Dengan berkolaborasi, sebutnya ibarat sekumpulan lidi yang sulit
dipatahkan. "Intinya, kita semua sama-sama belajar membangun untuk kemajuan Indonesia,"ujarnya.
Dadal Angkoro mewakili Direktur Eksekutif Perwakilan Bank Indonesia
Sumatera Utara, menyebutkan ketertarikan BI dengan UMKM karena 70% sektor real adalah UMKM.
BI sendiri memiliki klinik UMKM. Meski begitu, mereka mengaku tidak
bisa membangun UMKM sendirian. Sehingga perlu berkolaborasi intansi
dan komunitas lain. Sebagai salah satu wujudnya dengan memfasilitasi
seperti TDA.
Disisi lain, Ketua panitia, Rachmi mengatakan, kegiatan workshop ini
diikuti berbagai komunitas, seperti One In Tweenty Movemen (OIM),
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, Komunitas Intenet Marketing, Wirausaha Bank Indonesia, Universal Islamic Economic, Blogger Medan,
Youth Awarness Community, Hijaber Comunity Medan.
"Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respon yang sangat antusias. Karena ini, kita hanya persiapkan tiga hari. Seban awalnya kita menargetkan hanya 120 orang, tapi ternyata diikuti lebih dari 200 an
peserta,"ujarnya.
#tda #tdaevent2016 #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
oleh : ledi munthe
No comments:
Post a Comment