KOMUNITAS TANGAN DI ATAS MEDAN

Search This Blog

Powered by Blogger.

Sponsorship

http://www.narsisdigitalprinting.com/
http://www.narsiseducation.com/

Ini Cara Kapitalisme Menguasai Dunia

Kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana perdagangan, industri, dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. (Wikipedia Indonesia)
Ternyata, sistem ekonomi yang sudah mulai diperkenalkan sejak abad ke 16 di eropa ini memiliki banyak sisi-sisi buruk yang jarang dipahami orang kebanyakan.
Berikut ini adalah tulisan panjang dari Ustadz Condro Triyono, Ph. D tentang bagaimana cara kapitalisme menguasai dunia. Sebuah tulisan yang mengungkap sisi buruk dari sistem kapitalisme yang jarang diketahui orang. Tulisan ini juga dimuat di Grup Facebook Belajar Wirausaha Bareng Saptuari.
Tulisan ini sungguh memperkaya ilmu dan wawasan. Baca pelan-pelan, resapi, dan pahami ya.. Sayang jika terlewatkan.
= = = = = = = = = =
Sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital (modal).
Mereka lalu menciptakan sebuah mesin “penyedot uang” yang dikenal dengan lembaga perbankan. Oleh lembaga ini, sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”.
Lalu siapakah yang akan memanfaatkan uang di bank tersebut? Tentu saja mereka yang mampu memenuhi ketentuan pinjaman (kredit) dari bank. Yaitu: Fix return dan agunan. Konsekuensinya, hanya pengusaha besar dan sehat sajalah yang akan mampu memenuhi ketentuan ini. Siapakah mereka itu? Mereka itu tidak lain adalah kaum kapitalis, yang sudah memiliki perusahaan yang besar. Untuk menjadi lebih besar lagi.
Nah, apakah adanya lembaga perbankan ini sudah cukup? Bagi kaum kapitalis tentu tidak ada kata cukup. Mereka ingin terus membesar. Dengan cara apa?
Yaitu dengan pasar modal. Dengan pasar ini, para pengusaha cukup mencetak kertas-kertas saham untuk dijual kepada masyarakat dengan iming-iming akan diberi deviden.
Siapakah yang memanfaatkan keberadaan pasar modal ini? Dengan persyaratan untuk menjadi emiten dan penilaian investor yang sangat ketat, lagi-lagi hanya perusahan besar dan sehat saja yang akan dapat menjual sahamnya di pasar modal ini.
Siapa mereka itu? Kaum kapitalis juga, yang sudah mempunyai perusahaan besar, untuk menjadi lebih besar lagi. Adanya tambahan pasar modal ini, apakah sudah cukup? Bagi kaum kapitalis tentu tidak ada kata cukup. Mereka ingin terus membesar. Dengan cara apa lagi?
Cara selanjutnya yaitu dengan “memakan perusahaan kecil”. Bagaimana caranya? Menurut teori Karl Marx, dalam pasar persaingan bebas, ada hukum akumulasi kapital (the law of capital accumulations). Yaitu perusahaan besar akan “memakan” perusahaan kecil. Contohnya, jika di suatu wilayah banyak toko kelontong kecil, maka cukup dibangun sebuah mal yang besar. Dengan itu toko-toko itu akan tutup dengan sendirinya.
Dengan apa perusahaan besar melakukan ekspansinya? Tentu dengan didukung oleh dua lembaga sebelumnya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Agar perusahaan kapitalis dapat lebih besar lagi, mereka harus mampu memenangkan persaingan pasar. Persaingan pasar hanya dapat dimenangkan oleh mereka yang dapat menjual produk-produknya dengan harga yang paling murah. Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan menguasai sumber-sumber bahan baku seperti: pertambangan, bahan mineral, kehutanan, minyak bumi, gas, batu bara, air, dsb. Lantas, dengan cara apa perusahaan besar dapat menguasai bahan baku tersebut? Lagi-lagi, tentu saja dengan dukungan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Jika perusahaan kapitalis ingin lebih besar lagi, maka cara berikutnya adalah dengan “mencaplok” perusahaan milik negara (BUMN).
Kita sudah memahami bahwa perusahaan milik negara umumnya menguasai sektor-sektor publik yang sangat strategis, seperti: sektor telekomunikasi, transportasi, pelabuhan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertambangan, kehutanan, energi, dsb. Bisnis di sektor yang strategis tentu merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Karena hampir tidak mungkin rugi. Lantas bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan mendorong munculnya Undang-Undang Privatisasi BUMN. Dengan adanya jaminan dari UU ini, perusahaan kapitalis dapat dengan leluasa “mencaplok” satu per satu BUMN tersebut. Tentu tetap dengan dukungan permodalan dari dua lembaganya. Perbankan dan pasar modal.
Jika dengan cara ini kaum kapitalis sudah mulai bersinggungan dengan UU, maka sepak terjangnya tentu akan mulai banyak hambatan. Bagaimana cara mengatasinya?
Caranya ternyata sangat mudah, yaitu dengan masuk ke sektor kekuasaan itu sendiri. Kaum kapitalis harus menjadi penguasa, sekaligus tetap sebagai pengusaha.
Untuk menjadi penguasa tentu membutuhkan modal yang besar, sebab biaya kampanye itu tidak murah. Bagi kaum kapitalis hal itu tentu tidak menjadi masalah. Sebab permodalannya tetap akan didukung oleh dua lembaga sebelumnya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Jika kaum kapitalis sudah melewati cara-cara ini, maka hegemoni (pengaruh) ekonomi di tingkat nasional hampir sepenuhnya terwujud. Hampir tidak ada problem yang berarti untuk dapat mengalahkan kekuatan hegemoni ini. Namun, apakah masalah dari kaum kapitalis sudah selesai sampai disini?
Tentu saja belum. Ternyata hegemoni ekonomi di tingkat nasional saja belumlah cukup. Mereka justru akan menghadapi problem baru. Apa problemnya?
Problemnya adalah terjadinya ekses (kelebihan) produksi. Bagi perusahaan besar, yang produksinya terus membesar, jika produknya hanya dipasarkan di dalam negeri saja, tentu semakin lama akan semakin kehabisan konsumen. Lantas, kemana mereka harus memasarkan kelebihan produksinya? Dari sinilah akan muncul cara-cara berikutnya, yaitu dengan melakukan hegemoni tingkat dunia.
Caranya adalah dengan membuka pasar di negara-negara miskin dan berkembang yang padat penduduknya. Teknisnya adalah dengan menciptakan organisasi perdagangan dunia (WTO), yang mau tunduk pada ketentuan perjanjian perdagangan bebas dunia (GATT). Sehingga semua negara anggotanya akan mau membuka pasarnya tanpa halangan tarif bea masuk, maupun ketentuan kuota impornya (bebas proteksi).
Dengan adanya WTO dan GATT tersebut, kaum kapitalis dunia akan dengan leluasa dapat memasarkan kelebihan produknya di negara-negara “jajahan”-nya.
Untuk mewujudkan ekspansinya ini, perusahaan kapitalis dunia tentu akan tetap didukung dengan permodalan dari dua lembaga andalannya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Jika kapitalis dunia ingin lebih besar lagi, maka caranya tidak cukup dengan mengekspor kelebihan produksinya. Mereka harus membuka perusahaannya di negara-negara yang menjadi obyek ekspornya. Yaitu dengan menbuka Multi National Corporations (MNC) atau perusahaan lintas negara, di negara-negara sasarannya.
Dengan membuka langsung perusahaan di negara tempat pemasarannya, mereka akan mampu menjual produknya dengan harga yang jauh lebih murah. Strategi ini juga sekaligus dapat menangkal kemungkinan munculnya industri-industri lokal yang berpotensi menjadi pesaingnya.
Untuk mewujudkan ekspansinya ini, perusahaan kapitalis dunia tentu akan tetap didukung dengan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Apakah dengan membuka MNC sudah cukup? Jawabannya tentu saja belum. Masih ada peluang untuk menjadi semakin besar lagi. Caranya? Yaitu dengan menguasai sumber-sumber bahan baku di negara tersebut.
Untuk melancarkan jalannya ini, kapitalis dunia harus mampu mendikte lahirnya berbagai UU yang mampu menjamin agar perusahaan asing dapat menguasai sepenuhnya sumber bahan baku tersebut.
Contohj yang terjadi di Indonesia adalah lahirnya UU Penanaman Modal Asing (PMA) yang memberikan jaminan bagi perusahaan asing untuk menguasai lahan di Indonesia sampai 95 tahun lamanya (itu pun masih bisa diperpanjang lagi). Contoh UU lain, yang akan menjamin kebebasan bagi perusahaan asing untuk mengeruk kekayaan SDA Indonesia adalah: UU Minerba, UU Migas, UU Sumber Daya Air, dsb.
Menguasai SDA saja tentu belum cukup bagi kapitalis dunia. Mereka ingin lebih dari itu. Dengan cara apa? Yaitu dengan menjadikan harga bahan baku lokal menjadi semakin murah. Teknisnya adalah dengan menjatuhkan nilai kurs mata uang lokalnya.
Untuk mewujudkan keinginannya ini, prasyarat yang dibutuhkan adalah dengan pemberlakuan sistem kurs mengambang bebas bagi mata uang lokal tersebut. Jika nilai kurs mata uang lokal tidak boleh ditetapkan oleh pemerintah, lantas lembaga apa yang akan berperan dalam penentuan nilai kurs tersebut?
Jawabannya adalah dengan Pasar Valuta Asing (Valas). Jika negara tersebut sudah membuka Pasar Valasnya, maka kapitalis dunia akan lebih leluasa untuk “mempermainkan” nilai kurs mata uang lokal, sesuai dengan kehendaknya. Jika nilai kurs mata uang lokal sudah jatuh, maka harga bahan-bahan baku lokal dijamin akan menjadi murah, kalau dibeli dengan mata uang mereka.
Jika ingin lebih besar lagi, ternyata masih ada cara selanjutnya. Cara selanjutnya adalah dengan menjadikan upah tenaga kerja lokal bisa menjadi semakin murah. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melakukan proses liberalisasi pendidikan di negara tersebut. Teknisnya adalah dengan melakukan intervensi terhadap UU Pendidikan Nasionalnya.
Jika penyelenggaraan pendidikan sudah diliberalisasi, berarti pemerintah sudah tidak bertanggung jawab untuk memberikan subsidi bagi pendidikannya. Hal ini tentu akan menyebabkan biaya pendidikan akan semakin mahal, khususnya untuk pendidikan di perguruan tinggi. Akibatnya, banyak pemuda yang tidak mampu melanjutkan studinya di perguruan tinggi.
Keadaan ini akan dimanfaatkan dengan mendorong dibukanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak-banyaknya. Dengan sekolah ini tentu diharapkan akan banyak melahirkan anak didik yang terampil, penurut, sekaligus mau digaji rendah. Hal ini tentu lebih menguntungkan, jika dibanding dengan mempekerjakan sarjana. Sarjana biasanya tidak terampil, terlalu banyak bicara dan maunya digaji tinggi.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, cara-cara hegemoni kapitalis dunia di negara lain ternyata banyak menggunakan intervensi UU. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan, kecuali harus dilengkapi dengan cara yang lain lagi. Nah, cara inilah yang akan menjamin proses intervensi UU akan dapat berjalan dengan mulus. Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan menempatkan penguasa boneka. Penguasa yang terpilih di negara tersebut harus mau tunduk dan patuh terhadap keinginan dari kaum kapitalis dunia. Bagaimana strateginya?
Strateginya adalah dengan memberikan berbagai sarana bagi mereka yang mau menjadi boneka. Sarana tersebut, mulai dari bantuan dana kampanye, publikasi media, manipulasi lembaga survey, hingga intervensi pada sistem perhitungan suara pada Komisi Pemilihan Umumnya.
Nah, apakah ini sudah cukup? Tentu saja belum cukup. Mereka tetap saja akan menghadapi problem yang baru. Apa problemnya?
Jika hegemoni kaum kapitalis terhadap negara-negara tertentu sudah sukses, maka akan memunculkan problem baru. Problemnya adalah “mati”-nya negara jajahan tersebut. Bagi sebuah negara yang telah sukses dihegemoni, maka rakyat di negara tersebut akan semakin miskin dan melarat. Keadaan ini tentu akan menjadi ancaman bagi kaum kapitalis itu sendiri. Mengapa?
Jika penduduk suatu negeri itu jatuh miskin, maka hal itu akan menjadi problem pemasaran bagi produk-produk mereka. Siapa yang harus membeli produk mereka jika rakyatnya miskin semua? Disinilah diperlukan cara berikutnya.
Agar rakyat negara miskin tetap memiliki daya beli, maka kaum kapitalis dunia perlu mengembangkan Non Government Organizations (NGO) atau LSM. Tujuan pendirian NGO ini adalah untuk melakukan pengembangan masyarakat (Community Development), yaitu pemberian pendampingan pada masyarakat agar bisa mengembangkan industri-industri level rumahan (home industry). Seperti kerajinan tradisional maupun industri kreatif lainnya. Masyarakat harus tetap berproduksi (walaupun skala kecil), agar tetap memiliki penghasilan.
Agar operasi NGO ini tetap eksis di tengah masyarakat, maka diperlukan dana yang tidak sedikit. Kaum kapitalis dunia akan senantiasa men-support sepenuhnya kegiatan NGO ini. Jika proses pendampingan masyarakat ini berhasil, maka kaum kapitalis dunia akan memiliki tiga keuntungan sekaligus. Yaitu: masyarakat akan tetap memiliki daya beli, akan memutus peran pemerintah dan yang terpenting adalah, negara jajahannya tidak akan menjadi negara industri besar selamanya.
Sampai di titik ini kapitalisme dunia tentu akan mencapai tingkat kejayaan yang nyaris “sempurna”. Apakah kaum kapitalis sudah tidak memiliki hambatan lagi?
Jawabannya ternyata masih ada. Apa itu? Ancaman krisin ekonomi. Sejarah panjang telah membuktikan bahwa ekonomi kapitalisme ternyata menjadi pelanggan yang setia terhadap terjadinya krisis ini.
Namun demikian, bukan berarti mereka tidak memiliki soolusi untuk mengatasinya. Mereka masih memiliki jurus pamungkasnya. Apa itu?
Ternyata sangat sederhana. Kaum kapitalis cukup “memaksa” pemerintah untuk memberikan talangan (bailout) atau stimulus ekonomi. Dananya berasal dari mana? Tentu akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebagaimana kita pahami bahwa sumber pendapatan negara adalah berasal dari pajak rakyat. Dengan demikian, jika terjadi krisis ekonomi, siapa yang harus menanggung bebannya? Jawabannya adalah rakyat. Melalui pembayaran pajak yang akan terus dinaikkan besarannya, maupun jenis-jenisnya.
Bagaimana hasil akhir dari semua ini? Kaum kapitalis akan tetap jaya dan rakyat selamanya akan tetap menderita. Dimanapun negaranya, nasib rakyat akan tetap sama. Itulah produk dari hegemoni kapitalis dunia.
= = = = = = = = = =
Nah itulah kisah panjang bagaimana kapitalisme menguasai dunia. Mengerikan? Hmm..
Lalu, muncul pertanyaan, bagaimana solusi dari permasalahan pelik ini?
Jawabannya sederhana, yaitu kembali kepada sistem ekonomi Islam yang tanpa riba dan adil. Pembahasan panjangnya di lain kesempatan ya.. ðŸ™‚

#tda #kapitalisme #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber : http://rumahsyariahberkah.com/

Ini 5 Fitur dari Facebook yang Tidak Semua Orang Tahu

Menggunakan social-media Facebook dalam keseharian kita memang tak dapat dihindari. Selain sebagian besar orang kini pasti memiliki akun Facebook, social-media tersebut juga berfungsi sebagai penyambung diri kita dengan orang lain diluar sana mulai dari Keluarga, teman dekat, komunitas, hingga para tokoh-tokoh.
Semua orang pasti sudah mahir dong memakai Facebook baik lewat Desktop ataupun smartphone, tapi mungkin Anda dan beberapa orang diluar sana tidak semuanya mengetahui dan jarang menggunakan 5 fitur dari Facebook berikut ini.

1. Memilih ‘Friend’ di Facebook yang Jarang Berinteraksi dengan Kita, dan meng-‘Un-Friend’-nya

Facebook memiliki kapasitas pertemanan hingga 5000 teman, tapi siapa yang benar-benar memiliki sebegitu banyak teman? Kalaupun memang mereka semua benar-benar teman kita, dapat dipastikan kita tidak selalu berinteraksi dengan mereka setiap hari bukan?
Maka dari itu Facebook menyediakan ‘Facebook Friend Organizer’. Anda tinggal masuk ke link ini—tentunya setelah anda login akun Facebook anda—lalu anda bisa melihat beberapa teman anda yang jarang melakukan interaksi dengan anda di Facebook
Pilih beberapa atau semuanya, lalu klik ‘unfriend’. Lalu anda dapat mengundang teman anda lainnya yang tertarik untuk benar-benar berteman dan berinteraksi dengan Anda.

2. Mini Movie Profile, Foto Profile yang Bergerak

Belum lama ini, Facebook memberitahu fitur terbaru mereka agar profle Facebook anda lebih ‘stand-out’ diantara yang lainnya.
Fitur tersebut adalah para user dapat mengganti foto profile mereka dengan gambar GIF, yaitu semacam mini-video yang berdurasi pendek.
Caranya, anda tinggal masuk ke Profile Facebook anda dengan menggunakan aplikasi Facebook anda di iPhone, lalu tekan Foto Profil anda maka akan ada pilihan “Take a New Profile Video” disana.
Selanjutnya anda tinggal merekam beberapa detik dengan kamera iPhone anda yang nantinya akan ter-convert menjadi gambar GIF.
Oya, apa saya menyebutkan Android sebelumnya? Tidak? Karena memang fitur ini baru tersedia pada aplikasi iPhone. Jadi para pengguna Android bersabar ya. ðŸ˜€

3. Kirim Pesan pada Komentar

Fitur ini sebenarnya sudah lama muncul, tapi tidak selalu digunakan banyak orang.
Saat anda membuat status di Facebook dan mengundang orang berkomentar, maka anda dapat membalasnya lewat ‘Pesan Pribadi’ atau Private Message.
Mungkin ini terlihat tidak terlalu berguna, tapi bayangkan jika anda sedang membutuhkan sesuatu misalnya tempat pijat yang recommended, lalu saat beberapa teman Facebook anda membalasnya anda dapat membalas komentar mereka lewat Message untuk follow-up lebih lanjut bukan?

4. Fitur ‘Service’ pada Fanspage

Beberapa orang di Facebook mungkin saja memiliki sebuah organisasi sosial, komunitas atau bisnis. Maka dari itu mereka membuat sebuah Fanspages.
Baru-baru ini, tepatnya tahun 2015 Facebook memberikan fitur ‘Service’ dimana admin dapat memperlihatkan service apa saja yang mereka miliki beserta gambar dan harganya.
Service tersebut akan muncul pada kolom Timeline pertama di Facebook Fanspage, seperti ‘Pinned Post’ namun diatasnya.
Hal ini akan memudahkan pengunjung Facebook mengetahui Service apa saja yang Page tersebut miliki. Tapi tidak semua pengguna dapat membuatnya, Facebook tampaknya masih dalam proses mengupdate layanannya.
Langkah-langkah membuatnya dapat dilihat diartikel saya sebelumnya berjudul Memperkenalkan Fitur Add’Service’ Pada Facebook.

5. Auto-reply pada Pesan yang Menuju Fanspage

Pelaku bisnis yang menggunakan Facebook untuk pemasaran bisnisnya menyambut baik fitur terbaru dari Facebook ini.
Pasalnya kini sudah banyak pelanggan yang mengirimkan pesan ke Fanspage untuk bertanya-tanya tentang produk, tapi kebanyakan admin tidak dapat selalu online.
Maka, dengan fitur ‘Auto-reply’ ini admin dapat sedikit bersantai karena pertanyaan pelanggan yang dikirimkan ke Fanspage akan terjawab otomatis.
Anda pun dapat merubah bagaimana pesan auto-reply yang nanti akan dikirimkan ke pelanggan anda. Sementara Facebook baru dapat memberikan 1 tipe respon tanpa, mudah-mudahan kedepan Facebook bisa mengembangkan fitur auto-reply ini dengan menambah jenis pesan yang kita kirimkan ke pelanggan. ..
#tda #facebook #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber : kokgituya.com
Media sosial menjadi andalan terbaik untuk promosi bisnis Anda secara GRATIS. Ya, membuat sosmed tentu tak mengeluarkan biaya, namun siapa sangka market besar didalamnya bisa memberikan keuntungan terhadap bisnismu.
Dalam 5 tahun terakhir ini ada beberapa social media yang dikenal diberbagai kalangan, terutama di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Facebook, twitter, G+, pinterest, instagram, path dan Linkedin yang didalamnya para pengguna menyebarkan informasi mulai dari berita, hobi, pekerjaan hingga hiburan.

Cara Promosi di Media Sosial itu Penting

Begitu besarnya kekuatan jaringan social media membuat para pelaku bisnis menjadikannya sarana untuk memasarkan produk yang mereka punya. Dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar yang padahal bisa beriklan di situs-situs besar juga menggunakan social media yang notabennya, gratis.
Untuk memaksimalkan kemampuan social media dalam bisnis, ada 4 cara promosi di media sosial yang bisa diterapkan dalam mempromosikan produk Anda.

1. Hindari konten yang Monoton

Hal ini berlaku untuk semua social media yang Anda pakai untuk berbisnis, karena calon customer tentu akan bosan dengan ads copy yang sama. Terlebih dengan monotonnya konten juga akan membuat fans Anda jenuh, berikan konten yang fresh, bahkan lebih baik lagi yaitu up-to-date dengan berita terkini.
Banyak pula yang karena ingin cepat maka pemasar menggunakan bot untuk comment distatus orang atau fanpages orang lain, dimana hal itu disebut sebagai spam. Jika Anda ingin melakukan promosi di group, gunakan kata-kata yang memancing keingintahuan orang lain terhadap produk Anda. Terakhir, tidak perlu terpaku pada produk Anda, lakukan beberapa postingan yang berisikan tips yang juga relevan dengan produk Anda.

2. Gunakan Media Gambar

Konten dalam media sosial tidak hanya dalam bentuk teks saja. Bahkan beberapa social media hanya bisa memposting konten berupa gambar, namun disertai dengan keterangan teks yang cukup bisa memuat banyak.
Mengapa media gambar penting? Karena manusia ialah mahluk visual, maka konten bergambar akan memancing emosi yang lebih besar dibanding hanya berupa teks saja, lagipula konten berupa teks yang terlalu sering hanya akan membuat jenuh fans Anda.
Sisi teknisnya, siapkan gambar yang bisa lengkap terlihat di newsfeed masing-masing social media. Posting gambar yang ukuran size-nya sedang, agar jika ada orang yang membuka gambar bisa terloading dengan cepat. Selain gambar Anda juga bisa memaksimalkan konten berupa video.
3. Gunakan Tagar (Hastag #)
Penggunaan tagar (hastag) awalnya dikenal lewat twitter, namun dengan melihat trend penggunaan tagar dan gimmick-gimmick yang masyarakat lakukan dengan tagar, social media lain memberlakukannya juga di platform masing-masing. Fungsinya sama, yaitu untuk mencari konten atau produk yang se-type di social media tersebut. Hal ini memudahkan fans atau customer untuk menemukan hal yang ingin mereka temukan.

4. Aktif & Responsif

Setiap konten yang kita posting di social media pasti mendapatkan respon dari fans, sebagai admin lakukan respon yang baik terhadapnya. Berikan reward bagi mereka dengan komentar yang mengapresiasi hingga memuji, dengan begitu mereka akan loyal terhadap konten-konten yang Anda berikan dengan memberi likeshare ataupun comment.
Selain itu, respon cepat dibutuhkan juga untuk mengetahui problema yang dihadapi pelanggan terhadap produk kita. Misalnya seseorang menghubungi kita lewat twitter untuk menanyakan kapan waktu buka toko kita? Atau apakah ada diskon dan promo? Bagaimana mengikuti kontes? dll.

Kesimpulan

Dengan mempraktekkan dengan tepat cara promosi di media sosial diatas, Anda bisa memaksimalkan pendapatan, pelayanan, engagement dan hal lainnya tentang produk atau perusahaan Anda. Strategi social media ini akan berdampak besar jika Anda mengetahui caranya, walau hanya dengan budget yang kecil...
#tda #internetmarketing #ukmmedan #komunitassosial 
www.tdamedan.org
sumber : kokgituya.com
Dalam menjalankan bisnis makanan kemasan memang susah susah gampang, karena produk ini tentunya amat berbeda dengan bisnis kuliner yang mudah menarik minat konsumen dalam sekali lirik.

Dalam menjalankan bisnis ini dan mengembangkannya menjadi bisnis skala besar, kamu harus terus melatih diri menjadi seorang pengusaha yang peka terhadap sekelilingmu, mencari tahu dan melihat-lihat bagaimana para seniormu meraih kesuksesan mereka. Apalagi jika makanan kemasan yang kamu produksi baru saja launching, maka perlu memperhatikan 3 poin ini sebelum kamu serius terjun ke dunia bisnis. 

1. Tentukan Siapa yang Akan Menjadi Target konsumen Kamu
Kamu harus menentukan siapa konsumen yang kamu tuju agar membeli makanan kemasan yang kamu produksi ini, apakah anak-anak ataukah orang dewasa. Dari sini kamu bisa menentukan packaging yang tepat untuk produk tersebut.
Menambah wawasan kita terhadap ilmu pemasaran sebenarnya tidak selalu harus berkutat dengan teori-teori rumit, trial-error serta formula-formula yang diberikan oleh senior Salesman pada buku-buku marketing.
Terkadang pembelajaran yang paling mengena justru ada di sekeliling kita sehari-hari, yaitu berada di pusat perbelanjaan.
Pernahkah Anda berbelanja disalah satu supermarket, saat anda mencari barang ada seorang SPG cantik yang menawarkan samplegratis produk mereka?
Apakah anda tertarik dan mencobanya?
Mungkin anda menanggapinya, mungkin juga tidak. Biasanya kita kurang menanggapi saat produk yang ditawarkan tidak atau belum kita butuhkan. Sebaliknya jika saat itu kita perlu, pasti akan segera mencoba dan tanya-tanya ke SPG cantik tadi.
Tapi sekalipun anda tidak terlalu membutuhkan, kadang anda pun mencobanya karena produk tersebut gratis, menarik dan tidak terlalu merepotkan. Maksudnya tidak merepotkan adalah SPG tidak menanyakan Nama dan kontak kita, jadi hanya sebatas agar kita mencoba produk tadi saja.
Pengamatan saya, dari segala sample produk yang paling diminati adalah sample dari produk makanan. Sifat manusia yang membutuhkan cemilan saat waktu luang, ditambah sifatnya yang Gratis jadi penarik yang kuat.
Tapi menerapkan strategi sampeling produk makanan seperti diatas perlu cara yang tepat. Karena jika tidak benar salah-salah malah menjatuhkan produk anda.
Dari kejadian diatas tadi kita sebenarnya sudah dapat belajar sesuatu dari SPG cantik tadi dalam melakukan strategi pemasaran produk makanan miliknya. Apa saja itu? Mari bahas satu-per-satu dibawah ini.

1. Target Pemasaran yang Pas

Menawarkan produk makanan kepada orang yang tidak ingin, tidak lapar, tidak sesuai selera atau bahkan alergi bisa merusak produk kita.
Maka ada baiknya ketahui orang yang anda tawarkan di supermarket tersebut, apakah mereka sedang tidak menginginkan makanan? Sakit flu? Atau alergi dengan rasa dan wangi tertentu? Ketahuilah dengan bertanya kepada mereka.

2. Beda Target Konsuman, Beda Pelayanan


Ketika seorang SPG cantik mencoba menawarkan ke anak kecil, pasti akan sangat berbeda dengan menawarkan kepada orang dewasa. Bahasa yang digunakan, outfit yang dikenakan (tentu menghadapi anak kecil harus berpakaian sopan bukan?), intonasi, gesture dan sebagainya.

Langkah kedua ini adalah langkah berikut setelah menentukan target pasar, yaitu meng-segmentasikan pasar. Jadi disini akan dikelompokkan target pasar yang tadinya meluas (abroad) menjadi spesifik.

3. Sesuaikan dengan Kondisi Produk

Saat menawarkan sample produk Es Krim rasa mangga, tentu produsen harus mengetahui kondisi stockproduk tersebut. Mengapa hal itu berkaitan? Coba bayangkan, apa yang terjadi saat konsumen yang mencoba sample Es Krim rasa mangga tadi mencari produknya, namun ternyata stock kosong? Kecewa bukan?
Hal ini juga termasuk dengan kondisi kualitas produk. Berikan informasi yang benar-benar terhadap produk makanan yang kita tawarkan. Jangan bilang kalau Es Krim rasa mangga tadi bisa berubah jadi rasa jeruk kalau yang makan berpikir jeruk, itu mengada-ada.
#tda #strategimarketing #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber : kokgituya.com

Alasan-alasan Kenapa Kamu Tak Perlu Ragu Atau Malu Untuk Melanjutkan Bisnis Orang Tuamu


Memasuki usia dewasa, tanggung jawabmu pun semakin besar. Segala cita-cita yang pernah kamu upayakan ternyata harus berubah total. Ya, kamu yang tadinya ingin menunjukkan kemandirian dengan bekerja di perusahaan impian atau merinstis bisnis sendiri, kini harus menghapus rencana itu dari kepalamu.
Bisnis orang tua yang sudah sejak dahulu berdiri memang membutuhkan tangan-tangan baru untuk mengurusnya. Kedua orang tuamu yang jadi penggeraknya sudah tak lagi sanggup lantaran terhalang usia. Kamu mungkin akan merasa ragu. Entah takut tidak bisa mengemban amanah, atau bahkan malu menghadapi komentar miring dari orang-orang di sekitarmu.
Tak perlu ragu dengan keputusanmu karena sebaik-baik anak adalah mereka yang menjalankan amanat orang tuanya. Agar langkahmu semakin mantap, 7 alasan dalam artikel ini bisa jadi akan menguatkan niatmu!

Bisnis keluarga bukan sarana mencari uang semata. Ada kisah perjuangan dan sekian kenangan yang tak bisa terlupa begitu saja

Orang tuamu yang dulu begitu gigih mengurus usahanya dari nol, kini hanya bisa berdiam diri di rumah. Mereka lebih banyak mengawasi bisnisnya dari jauh. Keterbatasannya itu membuat usahanya tak selancar dulu. Bahkan, setiap bulan kamu sering mendengarkan laporan pendapatan usahanya yang terus menurun.


Kamu tentu tahu betul bahwa usaha itu sudah mulai dirintis kedua orang tuamu saat kamu masih kecil. Tak bisa dipungkiri, bisnis itu pula yang menjadikan keluargamu bisa hidup berkecukupan sampai hari ini. Selain memberikan kehidupan yang layak, bisnis itu pula yang membuatmu bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Kamu bukannya tak punya pilihan lain, tapi mantap meneruskan usaha keluarga adalah wujud baktimu pada kedua orang tua

Bisa jadi tidak pernah sekali pun orang tua memaksamu untuk mengikuti jejaknya meneruskan usaha keluarga. Orang tua pastilah cukup bijaksana untuk memberimu kebebasan dalam menentukan jalan hidup. Tapi mungkin, mereka hanya ingin menawarkan sebuah pilihan.


Ya, pilihan yang jika kamu iyakan akan membuat kedua orang tuamu merasa luar biasa gembira. Mereka pun berharap bisa membimbingmu menekuni usaha keluarga tersebut, karena jika tidak, besar kemungkinan usaha itu justru akan ditutup.
Bayangkan, betapa sedihnya kedua orang tuamu jika melihat usaha yang dibangun dengan peluh dan keringat harus ditutup begitu saja. Berapa banyak kenangan dan kisah-kisah perjuangan mereka selama mengelolanya. Lalu, berapa banyak karyawan yang terpaksa “dirumahkan” sekalipun sudah mengabdi bertahun-tahun pada orang tuamu. Mereka pula yang ikut menyaksikan tumbuh kembangmu harus kehilangan sumber penghidupannya.

Ketika jalan hidup yang sudah direncanakan harus berubah haluan, wajar jika kamu dirundung bimbang dan keraguan

Sedari kecil, kamu memiliki cita-cita yang besar. Bekerja di perusahaan internasional, merantau dari kota tempatmu dibesarkan untuk pindah ke kota besar. Ketika kamu baru akan memulai mengejar cita-citamu itu, kamu justru dihadapkan pada posisi yang sulit. Di satu sisi, kamu sangat ingin membuktikan kemandirianmu dengan menggapai mimpimu sendiri dan bekerja di perusahaan impian. Tapi di sisi lain, kamu pun tidak ingin jika usaha keluarga yang turut membesarkanmu harus hancur begitu saja.
Selain itu, kamu pun semakin ragu lantaran merasa tak punya pengalaman untuk melanjutkan bisnis keluarga. Selama ini kamu hanya membantu orang tuamu sekenanya, selebihnya kamu sibuk dengan duniamu sendiri. Kamu lebih sering berada di kampus dan aktif di berbagai organisasi.

Kamu bisa jadi merasa gengsi lantaran melanjutkan bisnis orang tua membuatmu dianggap tak mampu mandiri

Mungkin ada sebagian dirimu yang menganggap bahwa bekerja mengurus bisnis keluarga tidak membuatmu terlihat keren. Menjadi wirausaha tanpa setelan kemeja dan jas membuat tak bisa “tampil” di depan teman-teman seangkatanmu.
Selain itu, kamu pun takut jika mengurus bisnis keluarga membuatmu terlihat layaknya anak manja. Tidak bisa berjuang sendiri, tapi sekadar melanjutkan apa yang sudah dicapai oleh orang tua. Ego untuk membuktikan bahwa kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri sangat besar, membuat kamu tak tertarik untuk mengelola usaha keluarga.

Melanjutkan usaha orang tua bukan berarti kamu bisa seenaknya. Seperti merintis usaha sendiri, kamu pun harus gigih menekuninya

Sebenarnya, tidak jauh berbeda dengan bekerja di perusahaan besar atau merintis usaha sendiri. Mengelola usaha keluarga yang sudah lama berjalan jelas tidak semudah yang dibayangkan. Kamu butuh menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yang sudah dibangun oleh orang tuamu selama ini.
Sebagai seseorang yang memikul tanggung jawab, kamu juga memerlukan energi yang sangat besar untuk memikirkan banyak hal. Mulai dari mengelola karyawan yang sudah lama mengabdi, melatih karyawan yang baru akan bergabung, hingga memikirkan cara agar usaha keluarga yang sederhana ini tetap berjalan di tengah perubahan zaman.

Bisnis keluarga justru akan memberimu tantangan. Kamu layak memaksimalkan kemampuan agar usahamu semakin menghasilkan

Mengelola usaha sederhana milik keluarga tentu jadi hal baru bagimu. Bukan berarti kamu bisa malas-malasan lanataran menjalani bisnis sendiri, tapi kamu justru akan semakin tertantang. Sama halnya seperti ketika bekerja kantoran, banyak hal yang akan membuatmu memeras otak.
Bagaimana tidak, kamu harus memutar otak agar usaha yang sudah lama tidak terpantau orang tuamu ini kembali stabil. Belum lagi, kamu perlu memikirkan berbagai kendala yang mungkin akan datang mengusik kelancaran usaha keluargamu. Persaingan yang semakin ketat dengan usaha serupa yang lebih baru contohnya. Usaha keluargamu pun tentu butuh sistem pengelolaan yang baru. Dan siapa lagi yang mampu meneruskannya kalau bukan kamu? Orang yang tahu persis usaha keluargamu, sekaligus sosok yang berjiwa muda dan memiliki ide segar, ya cuma kamu.

Ketika berhasil memajukan usaha keluarga, kamu pantas berbangga. Tak hanya membahagiakan orang tua, kamu pun berhasil membuktikan dirimu yang sebenarnya

Di tanganmu, usaha sederhana keluargamu bukan tidak mungkin menjadi perusahaan besar. Ketika kamu bisa mengubahnya, kamu pun sudah cukup membuktikan bahwa kamu memang memiliki kemampuan yang baik. Kamu tak perlu lagi takut dianggap jago kandang atau hanya bisa mengekor orang tua. Yang kamu lakukan adalah meneruskan dan membesarkan usaha keluarga sehingga menjadi lebih baik. Dengan begitu, kamu dapat mengembangkan diri sekaligus membuat kedua orang tuamu bangga. Usaha keluargamu pun tetap berdiri, bahkan jauh lebih baik.
Jalan karir setiap orang bisa berbeda-beda. Tak ada salahnya jika kamu mantap melanjutkan bisnis orang tua. Kemampuan berbisnismu justru bisa semakin terasah dan kamu pun punya kesempatan membuat kedua orang tuamu bahagia.

#tda #corporatebussines #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber :hipwee.com

Kata-Kata Motivasi Terbaik dari Chicken Soup for The Soul

Buku karangan Jack Canfield dan Mark Victor Hansen telah menyentuh hidup banyak orang. Berawal dari sebuah mimpi untuk mengilhami orang lain dengan menggunakan cerita nyata dari penulis yang telah mengalaminya sendiri, Chicken Soup sukses memberikan kebahagiaan bagi siapapun yang membacanya. Mereka menjadi termotivasi dan memiliki semangat dalam menjalani kehidupan. 
Begitu banyak kalimat motivasi yang telah dituliskan dalam buku ini. Mulai dari seseorang yang namanya dikenal semua orang sampai mereka yang tidak kita kenal tapi kata-katanya berhasil mengubah hidup penulis yang membagi ceritanya.
Saya telah merangkum beberapa kalimat terbaik beserta dengan alasan penulisnya. Semoga kalimat ini dapat membantu Anda dalam berjuang.

1. Percaya Kepada Diri Sendiri

"Meragukan diri sendiri bisa mahal sekali" (Nora Profit)
Nora menulis artikel dan mengirimkannya ke majalah terkenal "Essence." Padahal dia sama sekali belum pernah menulis. Ketika menerima kembali amplop balasan dari "Essence", dia tidak berani membukanya dan melemparnya ke dalam lemari. Ketika lima tahun kemudian dia membukanya, betapa terkejutnya Nora karena artikelnya diterima dan akan diterbitkan di edisi mendatang.


2. Bersedia Berkorban

"Hanya 3.25 dolar per jamkah harga mimpimu?" (Pelatih Ricky C. Hunley)
Ricky yang sangat berbakat dalam olahraga football dibesarkan dalam keluarga yang miskin. Dia ingin menabung untuk membelikan rumah bagi ibunya dengan bekerja paruh waktu. Di luar dugaan pelatih football sekolahnya menentangnya keras.
Ricky mencoba menerangkan kalau dia sangat membutuhkan pekerjaan itu tetapi pelatihnya justru menanyakan berapa upahnya. Ketika Ricky menjawab 3.25 dolar per jam, dia berkata : "Hanya 3.25 dolar per jamkah harga mimpimu?"


Pertanyaan itu menyadarkan Ricky tentang perbedaan mengejar keinginan sesaat dan mengejar impian. Dia mengerahkan segalanya untuk tekun berlatih dan tak sampai satu tahun setelahnya dia mendapat kontrak untuk bermain di liga tingkat pemula. Mendapatkan beasiswa di Universitas dan terpilih dua kali sebagai linebacker All-American dalam putaran pemanggilan NFL. Pada akhirnya dia berhasil membelikan ibunya rumah yang pernah diimpikannya.

3. Saatnya Beraksi

"Kerjakan sekarang. Nikmati sekelilingmu, bahkan ketika kau sedang berada di tempat yang tertutup kabut asap; nikmati hidupmu karena kau tak selalu bisa mengandalkan kesempatan kedua di tempat yang sama atau untuk aksi yang serupa" (Glenn McInytre)
Seorang pengendara motor, Glenn McInytre memiliki keinginan untuk berkeliling dunia dengan menggunakan sepeda motornya. Semua orang mengatakannya tidak waras tapi dia tidak peduli. Dia pergi menjelajah selama musim panas sebelum masuk kuliah dan sangat menikmati petualangannya; pemandangan di pegunungan, hutan-hutan, danau gletser, dan semua orang yang ditemuinya dalam perjalanan. 
Keputusannya sangat tepat karena bila dia menunggu, dia tidak akan pernah bisa melakukannya. Tak lama setelah lulus, dia mengalami kecelakaan dan lumpuh dari rusuk ke bawah. 
Tak ada yang mengetahui rencana Tuhan, jadi bila Anda yang ingin kau lakukan, kerjakan saat ini juga!

4. Kekuatan Sebuah Tekad

"Dokter mengatakan aku tak akan pernah berjalan lagi, tetapi ibuku berkata sebaliknya, maka aku percaya pada ibuku" (Wilma Rudolph)
Lahir prematur menyebabkan kaki Wilma cacat dan dia harus memakai penyangga pada kedua kakinya. Dia kesulitan berjalan dan selalu diejek oleh teman-temannya. Wilma sangat ingin memenangkan lomba lari dan dia berlatih keras. Berkat dorongan semangat dari ibunya, Wilma berhasil berlari tetapi dia selalu berada di urutan paling belakang. Dia tidak menyerah dan terus berlatih. Catatan waktunya semakin baik dan akhirnya kakinya lepas dari penyangga hingga membuat Wilma berhasil sampai ke garis finish paling pertama. 
Dia mengikuti olimpiade 1960 dan memenangkan tiga medali emas dan mendapat predikat "Perempuan Paling Cepat di Muka Bumi."

5. Tak Ada Istilah Terlambat

"Menjadi Guru, Akhirnya!" (Eugene Edwards)
Ketika berusia hampir setengah abad, Eugene menutup perusahaannya dan berusaha mewujudkan mimpi masa kecilnya menjadi seorang guru. Dia memulai karirnya dengan bekerja sebagai penjaga kebersihan sekolah sambil kembali ke sekolah dan mengikuti program kuliah malam dan akhir pekan. Dia sangat gugup karena akan menjadi mahasiswa paling tua di sana dan akan mengalami kesulitan dalam mencerna materi.
Perjuangannya sangat berat, dia harus bekerja sepanjang hari dan belajar sampai larut malam. Dia hampir menyerah tapi dia mendapatkan semangat baru berkat salah seorang anak yang telah lulus dan datang kembali menemuinya. Dia berterima kasih atas semua bantuannya selama dia bersekolah dan mengungapkan keinginannya untuk menjadi guru juga sepertinya. Dia sangat terharu dan bertekad untuk menyelesaikan studinya.
Akhirnya dia berhasil lulus, memakai toga, dan diwisuda dengan gelar Bachelor of Science Degree in Midle Grades Education. ..

#tda #katamotivasi #ukmmedan #komunitassosial
www.tdamedan.org
sumber : hipwee.com

SEKRETARIAT

Jl. Kapten Muslim No. 75A Medan - Sumatera Utara - Indonesia (Resto Kampung Deli) Contact: Phone: 0822 8308 3694 PIN BBM: 5F668994 Email: medantda@gmail.com

TDA PEDULI

Salurkan Infaq anda ke:
Bank Syariah Mandiri
A.n:
Komunitas TDA Medan
No. rek 7088026467