KOMUNITAS TANGAN DI ATAS MEDAN

Search This Blog

Powered by Blogger.

Sponsorship

http://www.narsisdigitalprinting.com/
http://www.narsiseducation.com/


MedanBisnis - Medan.
Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan, kembali menggelar kelas mentoring bisnis (KMB). Kegiatan yang diikuti belasan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ini bertujuan untuk memperbaiki bisnis yang telah dibangun, sekaligus menaikkan omzet.
KMB durasi dua jam lebih tersebut diisi pemateri, Ketua TDA Medan, Alween Ong, Ahad petang (17/1) di sekretariat TDA Medan. Alween menyebutkan, pelaku usaha harus mulai memperbaiki usahanya. Kemudian membuat proyeksi financial dan membangun team.

Selama ini, menurutnya, tidak sedikit pelaku usaha yang tidak berani membangun team. Karena tidak percaya kepada orang lain. Atau dengan alasan lain, tidak mampu menggaji karyawan. Padahal kondisi tersebut, membuat usaha yang dibangun tidak bisa berkembang.

Di tahun 2016 ini sambungnya, pelaku usaha harus bisa memperbaiki bisnisnya."Itu terlepas dari persaingan bisnis orang-orang yang ada diluar, yang harus dipikirkan adalah bagaimana usaha yang sudah berjalan mengalami perbaikan," ujarnya.

Sehingga perbaikan tersebut, juga akan mampu meningkatkan omzet usaha. Hal ini juga tidak terlepas, bagaimana untuk meningkatkan produktivitas usaha. Dengan begitu pelaku usaha juga mulai memperhatikan penjualan, pemasan dan juga hal-hal yang terkait dengan branding.

Dalam kesempatan tersebut, Alween juga menyarankan agar setiap pelaku punya kalender usaha. Secara terpisah, Rahmat peserrta KMB, menyambut kegiatan tersebut. "Kegiatan ini banyak manfaatnya. Banyak ilmu yang didapat baik itu untuk pengusaha maupun calon pengusaha," ujarnya.

Karena dalam kelas mentoring ini, dia mengaku mendapat arahan dan rincian bagaimana untuk memulai bisnis. "Kita diajarkan tahap demi tahap bahkan sampai pada perhitungan bisnis tahun 2015 serta proyeksi 2016," sambungnya.

Rahmad pun berharap, KMB yang digelar bisa dilanjutkan. Agar mampu membantu UKM mencapai target menuju sukses. Hal tidak berbeda diungkapkan Dewi Siregar, mengatakan hal senada. Dia mengaku, selama ini dalam mengelola bisnis masih mengedepankan insting dalam membangun usahanya. Namun dengan adanya KMB ini, membuatnya semakin semangat dalam membangun bisnis.  (ledi munthe)
Komentar Anda

MedanBisnis - Medan.
Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan terus berupaya menggalakkan semangat wirausaha dikalangan pelajar dan mahasiswa melalui Program Goes to Campus. Kali ini kegiatan "menebar virus entrepreneur" ini digelar di Lembaga Pendidikan Pengembangan Profesi (LP3I) Medan Jalan Gajah Mada, Sabtu (20/2).
Ketua TDA Medan, Alween Ong mengajak para peserta seminar, untuk bisa saling bergandengan dan mendukung dalam membangun usaha. Sebab  berwirausaha  tidak bisa dilakukan seorang diri. Sebagai komunitas,  TDA menjadi wadah untuk berbagi dan tumbuh bersama membangun usaha.

Diakuinya, saat ini masih sedikit orang yang bersedia berwirausaha. Untuk itu dia mengajak mahasiswa LP3I untuk ambil bagian dalam membangun negeri dengan memilih terjun sebagai wirausaha. Dengan begitu, sudah berpartisipasi membangunan negeri dari diri sendiri.

Dalam seminar bertajuk "Bagaimana menjadi seorang pengusaha yang kreatif" tersebut Alween juga menyebutkan, dalam mengelola usaha, tidak bisa sekedar saja. Namun harus memiliki kiat, ilmu serta mentor.

Founder medanbranding.com, M Akbar sebagai nara sumber dalam seminar tersebut mengatakan dalam memulai usaha, bisa dilakukan dengan hal sederhana. Misalnya mencari masalah dilingkungan, kemudian memberikan solisinya. Namun sambungnya, hal tersebut tidak dilakukan hanya berdasarkan asumsi pribadi.

Melainkan dengan validasi masalah. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen sebenarnya.Karena usaha yang dilakukan dan dimulai dengan asumsi, biasanya akan gagal.

Selanjutnya sambung dia, dalam membangun usaha, harus kreatif. "Tapi jangan terlalu kreatif, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Konsumen maunya apa, pelaku usaha itu harus mengikuti market," ujar Akbar yang juga Manager Digital Lounge Telkom.

Sementara Sofyan mewakili manajemen rumah enterpreneur LP3I, menyambut baik kegiatan tersebut. Disebutkannya, LP3I yang memiliki sasaran menciptakan alumni yang bekerja di perusahaan dan di alumni menciptakan lapangan kerja.

Dengan seminar yang digelar tersebut dia berharap, mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Sehingga kedepan bisa memulai usaha. (ledi munthe)
Komentar Anda


MedanBisnis - Medan.
Komunitas Tangan Diatas (TDA) Medan 3.0 mengikuti kegiatan International Symposium on Social Entrepreneurship yang diadakan National University of Singapore (NUS) di Singapura, Jumat akhir pekan lalu (22/4). Kegiatan ini sebagai ajang belajar  bagi para pelaku wirausaha, tentang kewirausahaan sosial yang saat ini mulai banyak diperbincangkan.
Selain itu, komunitas TDA ini juga melihat kegiatan kewirausahaan sosial yang telah dilakukan negara lain seperti India, Singapura, Malaysia, China dan Amerika.

"Kegiatan ini merupakaan bagian dari program TDA Education Tour. Tujuannya, membuka cakrawala dan menambah wawasan para wirausaha terutama yang berkaitan dengan MEA," ujar  Ketua TDA Medan 3.0 Alween Ong, Ahad (24/4).

Disebutkannya, banyak hal yang dapat diambil dan dijadikan bahan pembelajaran para pelaku usaha yang mengikuti simposium tersebut. Apalagi, saat ini pasar bebas sudah berjalan.

Disebutkannya, dalam Symposium on Social Entrepreneurship tersebut banyak pencerahan yang diperoleh. Karena dalam kesempatan tersebut dipaparkan juga perihal kewirausahaan tidak terlepas dari motivasi berwirausaha hingga kepedulian para wirausaha terhadap lingkungan sekitar.

Selain itu juga disebutkan adanya beberapa tahapan yang  terjadi masyarakat. Mulai dari keingintahuan terhadap kewirausahaan, kemudian keinginan melakukan proses berwirausaha.

Selanjutnya, bagaimana proses belajar berwirausaha. Hingga akhirnya, proses stabilitas berwirausaha. "Di tahap kelima adalah proses berwirausaha dengan menanamkan nilai sosial di dalamnya," ujarnya. Apalagi belakangan ini, kewirausahaan ramai dibicarakan di tanah air karena dianggap sebagai salah satu solusi terhadap  melemahnya pertumbuhan perekonomian negeri.

Tidak hanya sekadar simposium, rombongan juga melanjutkan city tour Singapura dengan tujuan untuk membuka cakrawala para wirausaha tentang kewirausahaan yang dilakukan di negara terbaik ASEAN ini. (ledi munthe)

MEDAN-GNews:
Lembaga Nasional PKPU akan bersinergi dan menggadeng Komunitas Tangan Diatas (TDA) untuk memberikan pendampingan, mengedukasi pelaku usaha mikro kecil (UMK) di Kota Medan. Sehingga pelaku usaha ini bisa tumbuh dan berkembang.

Hal ini terungkap ketika rombongan PKPU yang dipimpin General Manager Area PKPU, Romdlon Hidayat bersama Kepala Cabang PKPU Medan, Joko Supranoto yang diterima langsung Ketua TDA Medan 3.0, Alween Ong, Selasa (26/4) malam.

Romdlon Hidayat menyebutkan,  pihaknya memiliki mitra binaan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat bagi pelaku usaha mikro kecil. Namun tidak sedikit dari mitra binaan ini yang bisa berkembang dalam mengelola usahanya.

Ini tidak terlepas dari mind set pelaku usaha yang masih terfokus pada produksi saja. Akan terkendala dalam pemasaran produknya.

Romdlon Hidayat menyebutkan,  PKPU di Surabaya sudah bersinergi dengan TDA setempat dalam mendampingi pelaku usaha. Hal ini yang memotivasi lembaga tersebut, ingin juga berkolaborasi dengan TDA Medan.

Romdlon Hidayat juga menambahkan, selama ini juga banyak pelaku usaha, namun bingung untuk memulainya. Sehingga perlu dilakukan edukasi, sehingga semakin banyak lahir wirausaha maupun enterpreneur.

Joko menambahkan, dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat tersebut tidak memiliki klaster. Sehingga pembinaan yang dilakukan selama ini, tidak kelihatan. Tidak adanya model menjadi kendala untuk mendorong perkembangan UMK ini.

Ketua TDA Medan 3.0, Alween Ong menyambut baik rencana PKPU yang akan bersinergi dengan TDA untuk memberikan pendampingan bagi pelaku usaha.

Sebenarnya sambung Alween, banyak program dari berbagai lembaga yang bisa disinergikan. Sehingga program pemberdayaan tersebut hasilnya bisa lebih maksimal. “Sinergi, lebih banyak program yang lebih wah,” ujarnya.

Ketua Divisi TDA Peduli TDA Medan 3.0, M Fadhli Noer menyebutkan, persoalan yang dihadapi tersebut tidak terlepas dari persoalan kurangnya mental berwirausaha. Oleh karenanya yang harus dilakukan dalam mengedukasi pelaku usaha ini, dengan merubah mind setnya. G15

berbicara perihal kewirausahaan tidak terlepas dari motivasi berwirausaha hingga kepedulian para wirausaha terhadap lingkungan sekitar.
terdapat beberapa step dalam kewirausahaan yang lumrah terjadi masyarakat.
tahap awal adalah keingin tahuan terhadap kewirausahaan.
tahap kedua keinginan melakukan proses berwirausaha.
tahap ketiga proses belajar berwirausaha.
yang keempat proses stabilitas berwirausaha.
tahap kelima adalah proses berwirausaha dengan menanamkan nilai sosial di dalamnya.
belakangan kewirausahaan ramai dibicarakan di tanah air karena dianggap kewirausahaan merupakan salah satu solusi dari menurunnya kondisi ekonomi negeri.
dikesempatan kali ini, para wirausaha yang tergabung dalam komunitas TDA medan 3.0, forum kewirausahaan pemuda (FKP) dan para wirausaha yang berasal dari kalimantan, jakarta, Medan, Batam mengikuti kegiatan International Symposium On Social Entrepreneurship yang diadakan oleh National University of Singapore (NUS) di singapore.

dalam kegiatan ini, para wirausaha selain belajar perihal kewirausahaan sosial, melihat pula kegiatan yang telah dilakukan negara lain seperti india, singapore, malaysia, china dan amerika.

kegiatan ini ditutup dengan melakukan city tour singapore yang semakin membuka cakrawala para wirausaha tentang kewirausahaan yang dilakukan di negara terbaik ASEAN ini.
menurut ketua TDA Medan 3.0, "kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari program TDA Education Tour yang bertujuan membuka cakrawala dan menambah wawasan para wirausaha terutama hal ini berkaitan dengan MEA dan tentunya banyak hal yang dapat di ambil dan menjadi bahan pelajaran bagi para wirausaha".

SEKRETARIAT

Jl. Kapten Muslim No. 75A Medan - Sumatera Utara - Indonesia (Resto Kampung Deli) Contact: Phone: 0822 8308 3694 PIN BBM: 5F668994 Email: medantda@gmail.com

TDA PEDULI

Salurkan Infaq anda ke:
Bank Syariah Mandiri
A.n:
Komunitas TDA Medan
No. rek 7088026467